Sejarah
dan Perkembangan Teori Organisasi
Daftar Pustaka
http://pamsdtmania.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-dan-perkembangan-teori.html
Pada
pembahasan kali ini, kita akan bahas sejarah dan perkembangan teori organisasi
yang berlaku dari masa lampau hingga masa sekarang.
Di antaranya antara lain.
1.
Teori
Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang
disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi
mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi
sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila
orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan
oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang
dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama,
yaitu :
·
Teori
birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism.
max weber
- Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henry Fayol
·
Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900
oleh Frederick Winslow Taylor.
Frederick Winslow Taylor
2. Teori Organisasi Neo Klasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai
teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan
tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Hugo
Munsterberg.
Hugo Munsteberg
Dalam
hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
·
Partiipasi,
yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
·
Perluasan
kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
·
Manajemen
bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga
sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam
teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Organisasi
Modern
Perbedaan
Teori Modern dan Teori klasik :
1.
Teori
klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi ,
sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
2.
Teori
klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan
Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak
variable yang dipertimbangkan.
Daftar Pustaka
http://pamsdtmania.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-dan-perkembangan-teori.html
Komentar
Posting Komentar