Langsung ke konten utama

Sebutkan dan Jelaskan Gaya Kepemimpinan




GAYA KEPEMIMPINAN

  1. Tipe Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang berpusat pada satu orang, yaitu bos. Dalam tipe kepemimpinan ini, pemimpin memegang semua kewenangan dan tanggung jawab atas perusahaan dan bawahannya. Sebagai pemimpin otokratis biasanya selalu mengambil keputusan sendiri tanpa berkonsultasi denngan bawahannya. Pemimpin jenis ini juga memiliki ambisi kuat dan ketika berkomunikasi dengan bawahannya selalu mengharapkan pelaksanaan yang cepat dan tanggap.
Jarang ada / tidak ada sama sekali fleksibilitas, karena dalam jenis kepemimpinan ini semua kebijakan berasal dari seorang pemimpin otokratis. Saat ini kedengarannya sulit untuk mengharapkan situasi yang mendukung kepemimpinan otokratis, namun Donald Trump (Trump Organization) dan Albert J Dunlap (Sunbeam Corporation) adalah beberapa contoh pemimpin dan perusahaan yang menjalankan jenis kepemimpinan ini.
  1. Kepemimpinan Demokratis
Sangat berbeda dengan kepemimpinan otokratis, kepemimpinan demokratis lebih melibatkan kontribusi bawahan untuk setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin.  Tanggung jawab akhir tetap dipegang oleh pemimpin demokratis, hanya saja dalam prosesnya pemimpin banyak mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk menyelesaikan beberapa proyek kerja.
Untuk menjalankan kepemimpinan ini dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, keadilan, kecerdasan dan kompetensi. Satu hal lagi, tipe kepemimpinan demokratis menawarkan komunikasi aktif antara atasan dan bawahan. Inilah yang membuat gaya kepemimpinan ini paling banyak disukai, setidaknya menurut berbagai data statistik.
  1. Gaya Kepemimpinan Strategis
Kepemimpinan strategis adalah salah satu yang menjadikan seorang pemimpin layaknya sebuah kepala organisasi. Biasanya pemimpin strategis tidak hanya berasal dari orang-orang level atas suatu perusahaan. Pemimpin ini biasanya dipilih untuk tujuan yang lebih luas agar bisa menciptakan kinerja yang baik untuk perusahaan.
Fungsi pemimpin strategis adalah mengisi kesenjangan antara kebutuhan baru dan kebutuhan praktis dalam suatu perusahaan.  Kepemimpinan strategis biasanya sangat diharapkan dan efektif dilakukan pada masa perubahan suatu perusahaan karena hampir 55% dari gaya kepemimpinan ini melibatkan pemikiran yang strategis.
  1. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Sangat berbeda dengan tipe-tipe kepemimpinan yang lainnya. Gaya kepemimpinan transformasional selalu berkaitan dengan memulai perubahan baik dalam diri sendiri, orang lain, kelompok maupun organisasi. Pemimpin transformasional selalu bisa memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang melebihi apa yang sebelumnya mereka harapkan.
Pemimpin transformasional selalu menetapkan hal yang menantang dan harapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya. Oleh karena itu kepemimpinan ini selalu memiliki pengikut yang berkomitmen dan merasa puas karena pemimpinnya sangat memberdayakan pengikut yang memiliki visi-misi yang sama.
  1. Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan tim dibentuk dengan landasan yang sama dengan membentuk tim kesebelasan / tim sukses. Semua yang ada pada jenis kepemimpinan ini selalu melibatkan gambaran yang jelas mengenai masa depan, dimana ia sedang menuju dan untuk apa dia melakukan sesuatu. Semua ini berkat visi yang ditanamkan untuk memberikan rasa yang kuat mengenai tujuan yang akan dicapai dan arah menuju tujuan tersebut.
Kepemimpinan ini selalu menekankan bekerja dengan hati dan pikiran semua orang yang terlibat. Hal yang menantang dari kepemimpinan tim adalah tidak selamanya akan membuahkan hasil yang bagus, kepemimpinan ini bisa gagal karena kualitas pemimpin yang buruk namun bisa juga berhasil apabila kondisinya sebaliknya.
  1. Kepemimpinan Lintas Budaya
Keberagaman kebudayaan telah memberikan kontribusi hadirnya tipe kepemimpinan ini. Jenis kepemimpinan yang ada karena terdapat berbagai budaya di masyarakat. Pemimpin jenis ini juga selalu berfikir lebih maju dan mengenali pasar global kontemporer.
Saat ini dibutuhkan pemimpin yang secara efektif mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan lingkungan yang berbeda, terlebih untuk perusahaan internasional.
  1. Kepemimpinan fasilitatif
Salah satu gaya kepemimpinan yang selalu bergantung pada pengukuran dan hasil. Pemimpin fasilitatif selalu memperhatikan efektivitas kelompok dengan efektivitas prosesnya. Jika suatu kelompok memliki efektivitas yang tinggi maka pemimpin tidak banyak campur tangan, sedangkan jika kelompok tidak efektif maka pemimpin akan member petunjuk dan membantu kelompok tersebut menjalankan prosesnya.
Kepemimpian fasilitatif melibatkan pemantauan terhadap dinamika kelompok / bawahannya. Pemimpin kemudian menawarkan saran proses pelaksanaan dan melakukan intervensi untuk membentu kelompok yang berjalan tidak sesuai dengan jalurnya.
  1. Tipe Kepemimpinan Laissez-faire
Gaya kepemimpinan laissez-faire selalu memberikan kewenangan kepada karyawan. Pemimpin Laissez-faire memberikan sikap permisif yang mengizinkan karyawan memilih cara kerja sesuai dengan apa yang mereka kehendaki agar merasa nyaman dan menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pemimpin disini tidak banyak melakukan intervensi karena intervensi bisa sangat menggangu karyawan yang telah dewasa untuk menjalankan tugasnya.
Menurut berbagai penelitian, kepemimpinan laissez-faire adalah gaya manajemen yang paling efektif dan memuaskan. Banyak perusahaan yang mencapai tujuannya secara konsisten menggunakan kepemimpinan ini.
  1. Kepemimpinan Transaksional
Jenis kepemimpinan yang mempertahankan dan melanjutkan status quo. Kepemimpinan ini juga melibatkan proses pertukaran layaknya jual-beli. Pengikut akan mendapatkan imbalan dengan segera setelah berhasil melaksanakan perintah pemimpinnya.
Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini memiliki fokus pada harapan dan pemimpin diharapkan mampu memberikan keterampilan umpan balik dalam proses pelaksanaan perusahaan. Mengutip Boundless.com, kepemimpinan transaksional meliputi:
  • Menjelaskan apa yang diharapkan dari kinerja karyawan
  • Menjelaskan bagaimana karyawan bisa memenuhi harapan tersebut
  • Memberikan imbalan terhadap keberhasilan karyawan mencapai tujuan perusahaan
  1. Kepemimpinan Pembinaan
Tipe pemimpin pada jenis ini selalu berusaha memberikan pengajaran dan mengawasi bawahannya. Pemimpin selalu mengatur hasil yang akan dicapai dan apa saja yang memerlukan perbaikan. Pada intinya pemimpin senantiasa memberikan pembinaan dengan meningkatkan keterampilan mereka, kemudia pemimpin memberikan motivasi yang mendorong motivasi bawahannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
  1. Kepemimpinan Karismatik
Karisma tidak hanya perubahan perilaku saja, ini merupakan perubahan transformasi nilai-nilai dan kayakinan bawahannya terhadap pemimpinnya. Pemimpin karismatik adalah seseorang yang mampu memanifetasikan kekuatan revolusionernya. Inilah yang membedakan pemimpin karismatik dengan pemimpin populis, ia mampu mempengaruhi sikap terhadap objek tertentu.
  1. Gaya Kepemimpinan Visioner
Tipe kepemimpinan yang melibatkan seseorang yang mengetaui bahwa metode, langkah-langkah dan proses kepemimpinannya diperoleh dengan dan melalui orang lain. Pemimpin yang sukses selalu memiliki aspek visi dalam dirinya dan selalu mengubah visi tersebut menjadi sesuatu yang nyata.
Perlu diingat bahwa beberapa orang yang sangat visioner cenderung memamerkan kepemimpinan visioner dan banyak orang tidak nyaman dengan hal itu.

Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

daftar pustaka : 
https://adenrabani.wordpress.com/2013/11/13/pengertian-kepemimpinantipe-tipe-kepemimpinan-teori-teori-kepemimpinan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Management By Exception (MBE)

  MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya:      1.    Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada              unit kerjanya.       2.    Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit        kerjanya. Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidak sesuaian antara Kinerja Aktual (apa yang telah dan sedang dicapai) dengan Standar Kinerja (apa yang harus dicapai). Contoh : ·         Seorang manajer menetukan bahwa

Hubungan Manajement dan Tata Kerja dalam Organisasi

Tata kerja sudah termasuk ke dalam pembagian tugas yg di pecah menjadi terstruktur   di dalam suatu   manajemen Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk : Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.   Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber sert

Menjelaskan Apa Yang Dimaksud dengan Rentang Kendali

Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer). Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian. 1.       Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam. 2.       Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya. 3.       Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya. 4.       Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seo